Kembali
"Karena kita hanyalah manusia biasa..."
Hari ini saya sedikit mulai memberi ruang dalam hati juga pikiran saya untuk menyadari sesuatu yang selama ini saya lupakan yaitu gelar sebagai manusia biasa yang juga mengalah sejenak pada keadaan kemudian terlihat lemah.
Saya selalu teringat akan ucapan ibu bahwa kita hidup dari satu keadaan ke keadaan lainnya semuanya bergantian sampai nanti kita benar-benar sudah bisa beristirahat.
Saya sadar kalau selama ini saya terlalu memaksakan diri untuk terus bisa kuat bertahan. Satu waktu saya sempat berpikir dan merenung sejenak, di usia yang masih relatif muda ini Allah banyak sekali percayakan keadaan yang luar biasa untuk bisa saya jalani. Dengan adanya keadaan - keadaan yang luar biasa inilah saya semakin percaya bahwa Allah tidak akan memberikan ujian melebihi batas kemampuan hambaNya dan itu berarti semua keadaan-keadaan yang terasa semakin bertahap "tinggi" tingkatannya semoga di ikuti pula pemahaman saya bertahap lebih "tinggi" pula.
Namun, ada kalanya saya harus berhenti sejenak, mungkin menangis dan terbesit sedikit kata "Allah, istirahat sebentar ya.." seakan Dia berada tepat di hadapan saya kemudian Allah selipkan ketenangan dalam riuhnya kegelisahan hati.
Bagaimanapun saya tetap manusia biasa, saya butuh menangis, saya pasti akan ada di dalam titik lemah yang amat mendalam.
Dan sekali lagi, sungguh istiqomah itu sangat sulit sembari mencari arti Iman di hati, mengenalNya lebih dekat, setiap maksud dan tujuan di setiap keadaan yang Dia pilihkan.
Ujian / keadaan harus saya selesaikan dengan baik meskipun hampir berkali-kali saya salah melangkah, saya salah memilih jawaban dan kembali menghapus jawaban yang salah.
Terima kasih untuk segalanya ya Allah, saya sudah selesai menangis dan saya akan kembali untuk menyelesaikan setiap ujian :)
0 komentar
Jangan lupa berkomentar ya, tinggalkan alamat blognya biar bisa balik berkunjung.
Terima Kasih.