Cukupi Nutrisi Anak Aktif Selepas ASI
Kalau ditanya apa hal yang bikin saya sedih menjelang usia Mirza ke dua tahun? Jawabannya adalah menyapih. Iya, beberapa waktu yang lalu tiba-tiba saja suami tanya apa saya sudah siap untuk menyapih Mirza? Anaknya sudah mulai dilatih untuk menyapih belum?. Bulan ini Mirza berusia 17 bulan, kalau begitu ada waktu sekitar 7 bulan lagi untuk melatih Mirza supaya bisa lepas dari ASInya.
Sebagai ibu, perasaan sedih dan belum rela pasti ada tapi kalau diingat lagi ini memang sudah hal biasa dan lumrah. Bahagia karena Allah memudahkan saya untuk bisa menyusui Mirza Insya Allah sampai usianya dua tahun nanti. Lalu, saya berpikir kalau momen menyapih ini tidak boleh sampai membuat Mirza tidak nyaman.
Seperti membuat anak merasa takut saat minta ASI karena puting ibunya dioles perwarna atau diberi perasa yang pahit. Masa menyusui harus berakhir dengan bahagia dan damai baik bagi saya juga Mirza. Selama masa menyusui ini saya mengalami “Love and Hate Relationship” Saya senang menyusui anak saya, senang memeluk dan membelai kepalanya saat menyusui, tapi menyusui batita yang sangat aktif seperti Mirza juga sangat melelahkan.
Menyapih Dengan Kasih Sayang
Saya sering mengikuti sharing para ibu yang telah maupun tengah mengalami masa ini. Tulisan-tulisan tersebut sempat mengguncang emosi saya. Bahkan, beberapa di antaranya membuat saya meneteskan airmata. Ya, dalam kehidupan hampir setiap orang di muka bumi ini, momen perpisahan memang merupakan momen yang paling berat.
Maka dari itu, sebelum memutuskan untuk menyapih, jauh-jauh hari saya sudah menyiapkan mental saya. Dalam arti, saya mulai belajar untuk mengubah pandangan saya, bagi saya menyapih berarti melepaskan masa menyusui namun saya tidak mau untuk memandangnya sebagai masa ‘perpisahan’ bonding saya dengan si kecil.
Oleh sebab itu mulai dari usia 18 bulan saya berencana untuk rutin memberikan pengertian kepada Mirza secara perlahan. Memberi pengertian memang membutuhkan lebih banyak waktu dan usaha. Namun, saya percaya cara ini akan lebih mampu diterima oleh Mirza. Salah satu hal terberat ketika merasa tidak siap untuk berhenti menyusui karena takut tidak dapat merasakan kedekatan emosional yang sama seperti saat menyusui.
Padahal, sebenarnya kedekatan emosional dapat dibangun melalui banyak cara. Di usianya yang sekarang ini Mirza sudah bisa bermain sendiri, melakukan apa yang diperintah oleh saya maupun Bapaknya. Nah, saat dia bisa melakukan apa yang kami perintah biasanya kami memberikan pujian seperti tepuk tangan, mencium dan memujinya.
Masa kanak-kanak adalah masa dimana anak telah memiliki memori yang kuat dan yang saya inginkan adalah menutup petualangan menyusui ini dengan momen indah yang layak untuk dikenangkan baginya juga. Karena bagi saya, sesungguhnya menyapih bukanlah melepas bonding, melainkan justru mempererat bonding dengan cara yang berbeda.
Memperhatikan Nutrisi Anak Pasca Disapih
Memiliki batita yang sangat aktif seperti Mirza memang menjadi kebahagiaan sendiri bagi saya dan suami. Meskipun rasanya super capek mengikuti pola dan tingkah lakunya setiap hari tapi dibalik itu anak yang aktif merupakan salah satu indikator anak sehat. Saya lebih suka Mirza aktif bergerak, berteriak dan tertawa.
Tentunya tubuh anak yang aktif harus didukung dengan nutrisi yang cukup dan tepat. Lalu bagaimana ya dengan nutrisi anak pasca disapih?. Beruntung saya hampir tidak pernah kesulitan dengan makanan Mirza, makan apa saja dia lahap dan suka, minum air putih juga suka, jus buah pun menjadi minuman favoritnya.
Namun yang jadi kekhawatiran saya saat disapih nanti kira-kira dia mau tidak ya minum susu?. Kira-kira susu apa yang tepat untuk anak pasca disapih seperti Mirza?. Dan apakah Mirza akan suka minum susu? Padahal susu itu kan sangat penting bagi pemenuhan kebutuhan kalsium anak yang kadang tidak cukup dari makanan saja.
Well, akhirnya saya mulai mencari tahu mengenai susu yang tepat untuk anak pasca disapih. Dari beberapa artikel yang saya baca ternyata susu UHT (Ultra High Termometer) yang disarankan untuk dikonsumsi anak selepas disapih. Banyak orang yang sudah mengenal kebaikan susu sebagai salah satu sumber protein terbaik.
Namun, masih sedikit yang tahu dari berbagai produk susu yang ada, susu cair segar adalah yang terbaik. Rasanya yang masih segar dan kandungan nutrisinya yang masih lengkap, alami, dan terjaga, membuat susu cair menjadi pilihan tepat. Nah, di antara berbagai produk susu segar, susu UHT adalah susu yang nilai gizi dan kualitasnya mendekati kandungan susu segar.
Susu segar melalui proses pengolahan dengan suhu tinggi untuk membunuh kuman di dalamnya sehingga susu menjadi steril. Proses sterilisasi susu UHT berlangsung singkat, hanya beberapa detik sehingga kandungan nutrisi di dalamnya masih baik. Seperti susu Indomilk UHT Kids Full Cream yang cocok untuk anak-anak.
Kandungan kalsium yang tinggi, bebas gula dan garam, serta bernutrsi cocok untuk Mirza yang sedang bersiap untuk menjalani proses menyapih. Saya sendiri tidak khawatir dengan kualitas susu UHT dari Indomilk karena Indomilk merupakan salah satu pioner susu yang sudah terpercaya dan berkualitas sejak lama.
Susu Indomilk UHT Kids Full Cream ini mengalami proses pemanasan suhu tinggi 135 derajat celcius dalam waktu singkat, kurang lebih 2-3 detik. Proses tersebut membuat semua bakteri merugikan di dalamnya mati, susu UHT pun dapat disimpan dalam waktu lama.
Meski tanpa pengawet, susu Indomilk UHT Kids Full Cream berukuran 115 ml ini dapat disimpan lama sekitar 6 bulan sampai 1 tahun dalam suhu kamar, alias tanpa harus dimasukkan ke dalam lemari pendingin selama kemasan belum dibuka. Karena prosesnya singkat, kandungan gizi alami susu masih terjaga.
Meski tanpa pengawet, susu Indomilk UHT Kids Full Cream berukuran 115 ml ini dapat disimpan lama sekitar 6 bulan sampai 1 tahun dalam suhu kamar, alias tanpa harus dimasukkan ke dalam lemari pendingin selama kemasan belum dibuka. Karena prosesnya singkat, kandungan gizi alami susu masih terjaga.
Kandungan susu Indomilk UHT Kids Full Cream yang lengkap mampu menunjang nutrisi tubuh Mirza yang sangat aktif. Kalau kata saya anak aktif itu anak sehat, jadi selama anak kita terlihat aktif dan ceria itu tandanya anak kita sehat. Selain itu Indomilk UHT Kids Full Cream dikemas praktis untuk dibawa kemana saja, mau diminum tinggal pakai sedotan.
Penasaran, saya sendiri sudah mencoba minum susu Indomilk UHT Kids Full Cream dan rasanya benar-benar gurih juga segar alami. Waktu pertama kali saya coba tawarkan ke Mirza ternyata dia suka dengan rasanya. Sekarang saya sudah tidak khawatir lagi akan pemenuhan kebutuhan nutrisi Mirza selepas ASI.
Menyapih bukan saja membutuhkan kasih sayang tapi juga persiapan yang matang terutama dalam memperhatikan nutrisi anak supaya senantiasa cukup. Kandungan vitamin D3 di dalam susu Indomilk UHT Kids Full Cream membantu memperkuat tulang agar anak dapat tumbuh aktif. Jadi, rasanya tidak salah saya memilihkan susu yang tepat untuk Mirza.
Ibu-ibu, punya cerita atau pengalaman tentang menyapih anak? Atau sedang bingung mau kasih susu apa pasca disapih nanti?. Atau sudah memberikan Indomilk UHT Kids Full Cream untuk si kecil? Yuk, ikutan blog competitionnya. Ibu-ibu tinggal menulis review tentang Indomilk UHT Kids Full Cream dan berkesempatan memenangkan hadiah uang tunai senilai jutaan rupiah.
6 komentar
Menyapih butuh perjuangan tersendiri buat mamanya. Krn kunci utama juga ada di mamanya. Kalo mamanya teguh pendirian, anak jg bakal cepet bs disapih. Tp tiap anak beda2 jg cara menyapihnya. Gak bs sama semua dg 1 cara pasti berhasil.
BalasHapusWah betul banget tuh Bunda pemilihan susu yang baik untuk anak memang harus disiapkan dulu sebelum menyapih
BalasHapusMemang susu Indomilk UHT Kids Full Cream itu kaya protein ya Bun cocok buat anak-anak
BalasHapusWah betul banget tuh, dulu keponakan saya ada yang mau disapih juga. Tapi sebelumnya orangtuanya sudah menyiapkan susu yang baik untuk kedepannya
BalasHapusSusu Indomilk UHT Kids Full Cream memang cocok buat anak kecil ya bun selain banyak kandungan proteinnya rasanya juga enak
BalasHapusWah terima kasih Bunda informasinya sangat membantu
BalasHapusJangan lupa berkomentar ya, tinggalkan alamat blognya biar bisa balik berkunjung.
Terima Kasih.