Tidak terasa sudah hampir satu tahun lamanya kita hidup dengan coronavirus. Jelas, saat diawal virus ini dinyatakan ditemukan masuk ke Indonesia rasa panik dan takut menghampiri. Terlebih saat kita tahu ancaman yang ada dibalik virus Covid-19 ini.
Sudah jelas kalau kita tidak bisa hidup terus-terusan di dalam rumah tanpa melakukan interaksi sosial, kita butuh kerja supaya roda perekonomian terus berputar demi kebaikan sesama. Sejak adanya Covid-19 seakan-akan membuat kita terputus dari dunia luar.
Sudah jelas kalau kita tidak bisa hidup terus-terusan di dalam rumah tanpa melakukan interaksi sosial, kita butuh kerja supaya roda perekonomian terus berputar demi kebaikan sesama. Sejak adanya Covid-19 seakan-akan membuat kita terputus dari dunia luar.
Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah demi menyelamatkan semua masyarakat dari bahaya virus ini. Mulai dari penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), Protokol Kesehatan dan New Normal.
Terapkan Era New Normal, Tetap Disiplin Protokol Kesehatan
Secara bertahap pemerintah mulai mengimplementasikan kebiasaan hidup yang baru sebagai upaya agar masyarakat dapat kembali produktif namun tetap aman dari Covid-19. Dalam hal ini, keluarga memiliki peran penting untuk memberikan edukasi kepada anggota keluarganya mengenai kebiasaan baru dalam menghadapi new normal.
Berbicara peranan keluarga hati saya tergerak, terlebih saya sendiri adalah seorang ibu yang punya tanggung jawab dalam memastikan keamanan dan kesehatan setiap anggota keluarga. Bagi anggota keluarga yang mulai beraktivitas diluar rumah harus turut bertanggung jawab terhadap kesehatan keluarga di rumah.
Jangan sampai tidak menyadari bahwa usai kembali ke rumah membawa virus tersebut ke rumah, terlebih orang yang terinfeksi Covid-19 memiliki gejala yang beragam ada yang bergejala berat, sedang, ringan bahkan tidak bergejala.
Oleh karenanya, keluarga sebagai kelompok sosialisasi pertama harus mampu melindungi anggota keluarganya serta harus menjadi tempat yang aman dan sehat terutama kelompok rentan.
Seminar Online Bareng Blogger “Yuuk Disiplin COVID-19 Ambyar” dilaksanakan pada Rabu, 30 September 2020 melalui Zoom dan YouTube Live kemarin memberikan saya banyak gambaran penting mengenai perilaku disiplin selama masa pandemi ini.
Diawali dengan pemaparan dari dr. Riskiyana S. Putra, M.Kes selaku Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Bahwa sebagai masyarakat kita harus bijak dan cerdas mencari informasi mengenai Covid-19 dari situs resmi dan terpercaya.
Beredarnya informasi yang simpang siur mengenai coronavirus menimbulkan banyak polemik di tengah masyarakat. Nah, dari sini saya menangkap sebuah poin kalau keluarga menjadi start awal dalam mengedukasi dan melakukan disiplin selama masa pandemi.
Dan narasumber kedua yaitu, Dr. Rose Mini Agus Salim, M.Psi. atau yang akrab dipanggil Bunda Romi. Dalam pemaparannya beliau menyampaikan tentang pentingnya kesadaran diri dalam masa New Normal saat ini.
Perkuat moral virtue, kenali manfaat 3 M (Menggunakan masker, Menjaga Jarak, Mencuci tangan dengan sabun), terapkan kebiasaan konsisten, dan mulailah dari diri sendiri, lalu bawa pengaruh ke lingkungan kita agar menjadi contoh untuk lingkungan.
Kuncinya ada pada kedisiplinan kita yang diperlukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Sebagai masyarakat, kita harus menerapkan protokol kesehatan dalam melindungi diri, keluarga maupun orang sekitarnya.
Peran Blogger dan Media Dalam Menghalau Derasnya Arus Informasi Tentang Covid-19
Selain pemerintah yang berupaya meningkatkan literasi melalui diseminasi informasi positif kepada seluruh lapisan masyarakat untuk dapat mengikuti protokol kesehatan. dan beradaptasi dengan kebiasaan hidup baru, peran serta masyarakat, terutama dalam hal ini influencer dan blogger juga punya peran penting.
Mbak Wardah Fajri selaku Founder dan Mentor Komunitas BloggerCrony, menjelaskan bahwa, Menjadi hal yang biasa bila respon publik beragam. Maka itulah yang menjadi upaya bersama untuk membendung arus informasi negatif dan menyesatkan.
Peran media menjadi sebuah urgensi tersendiri, karena media terutama media online sangat dibutuhkan oleh masyarakat, terlebih pada kondisi saat ini yang penuh keterbatasan. Masyarakat akan cenderung untuk selalu membutuhkan berita yang aktual di tengah merebaknya pandemi Corona di Indonesia.
Di sisi lain, pemberitaan media memliki kemampuan yang luar biasa dalam mengarahkan cara pandang masyarakat. Sehingga berita yang disampaikan harus benar-benar faktual dan aktual mencegah gejolak sosial yang disebabkan kesesatan pemikiran.
Selain mengatasi kebutuhan mendesak untuk meningkatkan tindakan kesehatan masyarakat untuk memerangi wabah, kita perlu memerangi pandemi kepanikan media sosial. Kita perlu dengan cepat mendeteksi dan menanggapi rumor, persepsi, sikap, dan perilaku publik seputar Covid-19 dan langkah-langkah pengendalian.
Kepanikan massal hanya bisa dilawan dengan informasi. Media sosial dapat dan harus dimanfaatkan untuk mendukung respons kesehatan masyarakat. Maka dari itu, media harus selalu mendorong hal-hal positif dengan menggunakan narasi yang tidak hanya membahas kesehatan, tapi juga dari segi kultural maupun ekonomi demi keberlangsungan kehidupan yang lebih baik ditengah pandemi.
Literasi media diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran positif kepada masyarakat agar dapat selalu berkontribusi memberikan edukasi positif kepada diri sendiri. Tentu ini menjadi tugas saya sebagai seorang blogger, seseorang yang ikut serta meramaikan media sosial melalui tulisan di blog.
Intinya, kita pasti bisa beradaptasi dengan kehidupan baru saat ini dengan selalu disiplin protokol kesehatan. Semua dilakukan demi memutus rantai penyebaran Covid-19. Hidup akan terus berjalan bagaimanapun keadaannya. Semoga masa pandemi ini cepat berlalu.