Pengalaman Wisata Pantai Pasir Putih Tlangoh Tanjung Bumi, Surga Tersembunyi di Bangkalan
Sejak masa pandemi rasanya rindu ingin liburan menikmati alam, kalau bisa sih yang dekat-dekat saja. Sampai akhirnya kami (saya, suami dan Mirza) diminta untuk menemani kakak suami dan keluarganya mengunjungi salah satu wisata alam di Bangkalan. Dimana? Pantai Tlangoh yang berada di Kecamatan Tanjung Bumi atau sekitar 40 km dari Kota Bangkalan.
Sebenarnya ini kali ketiga bagi kami mengunjungi pantai yang panoramanya indah tersebut, bukannya bosan malahan kami masih tetap semangat untuk kembali pergi ke sana. Pantai Tlangoh ini belum ada satu tahun dibuka resmi untuk umum. Kalau menurut cerita suami awalnya tempat ini tertutup semak-semak sampai akhirnya diubah dalam sekejap menjadi tempat wisata alam.
Itu sebabnya pantai ini masih menjadi perhatian banyak warga Bangkalan bahkan ada juga yang datang dari luar Bangkalan untuk berlibur ke sana. Kurang lebih 45 menit perjalanan menggunakan mobil akhirnya kami tiba, setelah memparkir mobil kami menuju loket tiket masuk. Oh iya, per orang dikenakan tiket sebesar 3000 Rupiah, masih murah banget kan?
Lalu, di Pantai Tlangoh Ada Apa Saja?
Bisa dibilang pantai Tlangoh ini seperti surga yang tersembunyi di Bangkalan. Hamparan pasirnya yang luas, air laut yang bersahabat dan pemandangan sekitar yang indah. Sekilas nggak terpikirkan kalau sedang ada di Madura, hehehe. Jujur saja, kalau buat saya pribadi pantai ini merupakan pantai paling cantik yang ada di Bangkalan.
Sedikit cerita, dulunya pantai ini sempat dijadikan tempat untuk terapi dari penyakit stroke dan gatal-gatal. Sampai akhirnya bersama PHE WMO anak perusahaan PT Pertamina, perangkat desa dan pemuda desa yang tergabung dalam Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata), dan pemangku kepentingan lainnya mengubah pantai yang kumuh menjadi destinasi wisata keluarga andalan.
Sekarang setidaknya ada 100 warga Desa Tlangoh yang hidup dari tempat wisata ini, mulai jadi penjaga pantai, petugas kebersihan, penjaga parkir, penjaga pintu masuk, penjual tiket, penjaga toilet, penjaga warung hingga pemilik warung. Tentunya dengan begini mengangkat perekonomian warga desa yang tinggal di sekitar pantai.
Tidak sabar ingin segera bermain air di pantai, kami langsung mencari tempat untuk bersantai dan menaruh barang bawaan. Ya, di sana sudah banyak warung untuk duduk sambil memesan makanan dan minuman. Ada dipan-dipan yang disediakan bagi pengunjung warung ada juga kursi untuk bersantai sambil selojoran menikmati indahnya pantai sambil minum air kelapa muda.
Setelah menaruh barang, saya langsung menuju bibir pantai menemani Mirza yang sudah kegirangan melihat air. Kebetulan waktu itu kami datang setelah sholat Jum'at dan ternyata pengunjung di sana cukup banyak. Pantai Tlangoh juga sedang surut jadi kami berani bermain lebih ke tengah namun tetap harus extra waspada apalagi melihat tingkah gesit Mirza.
Fasilitas Apa Saja yang Ada di Pantai Tlangoh?
Bukan cuma bermain air, di sana anak-anak bisa bermain pasir dan kerang yang bisa ditemukan di bibir pantai. Lumayan bisa melepas penat setelah berkutat dengan pekerjaan, pantai memang selalu berhasil membuat mood saya kembali ON. Di sana teman-teman juga bisa menyewa ATV untuk berputar-putar di pinggir pantai, per 20 menit dikenakan biaya sewa 20.000 Rupiah.
Spot foto, gimana? Tenang saja, ada banyak spot foto buat kamu yang hobi foto-foto maupun selfie. Ada yang gratis dan ada juga yang berbayar, kamu bisa sewa ayunan yang terbuat dari anyaman bambu dengan latar belakang pantai, uang sewanya murah kok cuma 5000 Rupiah itu sudah termasuk sewa topi pantainya.
Nggak terasa satu jam kami bermain air dan pasir di tepi pantai, anak-anak sudah mulai kedinginan sepertinya meskipun tetap saja susah diajak untuk berhenti. Saya, Mirza, Mbak Ipar dan anaknya kemudian menuju toilet untuk membersihkan tubuh. Di sana tersedia 5 toilet umum yang bisa digunakan oleh pengunjung, bayar? jelas, cuma 2000 Rupiah saja.
Setelah selesai membersihkan tubuh waktunya untuk makan. Di pantai Tlangoh selain terdapat warung-warung warga sekitar juga ada restoran dengan konsep lesahan. Buat kamu yang enggan untuk makan di warung kamu bisa mencoba restoran yang bernama Sultan tersebut. Waktu itu kami memilih untuk makan di warung tapi saya pernah mencoba makan di restoran menunya juga enggak jauh dari ayam dan bebek.
Selepas makan, bersantai dan tidak lupa foto-foto akhirnya kami pulang kembali ke Bangkalan. Perjalanan selama 45 menit kembali kami lalui, beruntung akses jalan pantura (pantai utara) ini sudah enak dan lancar. Kemungkinan kamu akan terjebak macet di beberapa titik seperti di pasar Klampis dan pasar Sepulu, enggak lama kok!
Tapi karena waktu itu kami pulang saat hari sudah sore jadi bebas dari macet. Kalau teman-teman tanya apa nggak khawatir pergi liburan saat pandemi begini? Hmm, lebih waspada saja sih dan yang terpenting taat protokol kesehatan. Di sana pun kami berusaha untuk menjauhi kerumunan, sebisa mungkin untuk tetap jaga jarak dengan pengunjung yang lainnya.
Perjalanan menuju pantai dari Kota Bangkalan membutuhkan waktu yang sedikit lama, sekitar 40 menit, kalau kamu beruntung kamu tidak akan terjebak macet di beberapa titik yang saya jelaskan tadi. Saran dari saya, teman-teman bisa berangkat lebih awal atau sekalian lepas jam satu siang. Biasanya di jam-jam tersebut sudah tidak ada kegiatan pasar, selain itu kamu bisa menikmati pemandangan senja sore di Pantai Tlangoh jika berangkat menjelang sore.
Layaknya berlibur ke pantai pada biasanya, jangan lupa untuk membawa baju ganti dan kantong kresek yang berfungsi untuk menyimpan baju kotor dan basah. Karena di sana cuacanya panas jangan lupa untuk membawa payung, ataupun topi. Gunakan sunblock sebelum teman-teman bermain air di pantai saat matahari sedang terik.
Terakhir, jangan lupa untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar pantai Tlangoh dengan tidak membuang sampah sembarang. Ikuti peraturan yang disediakan, jangan nekad bermain air terlalu ke tengah karena bisa membahayakan terutama saat air sedang pasang dan berombak.
Wisata di Pantai Tlangoh, Perhatikan Tips Berikut Ini!
Perjalanan menuju pantai dari Kota Bangkalan membutuhkan waktu yang sedikit lama, sekitar 40 menit, kalau kamu beruntung kamu tidak akan terjebak macet di beberapa titik yang saya jelaskan tadi. Saran dari saya, teman-teman bisa berangkat lebih awal atau sekalian lepas jam satu siang. Biasanya di jam-jam tersebut sudah tidak ada kegiatan pasar, selain itu kamu bisa menikmati pemandangan senja sore di Pantai Tlangoh jika berangkat menjelang sore.
Layaknya berlibur ke pantai pada biasanya, jangan lupa untuk membawa baju ganti dan kantong kresek yang berfungsi untuk menyimpan baju kotor dan basah. Karena di sana cuacanya panas jangan lupa untuk membawa payung, ataupun topi. Gunakan sunblock sebelum teman-teman bermain air di pantai saat matahari sedang terik.
Terakhir, jangan lupa untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar pantai Tlangoh dengan tidak membuang sampah sembarang. Ikuti peraturan yang disediakan, jangan nekad bermain air terlalu ke tengah karena bisa membahayakan terutama saat air sedang pasang dan berombak.
Kalau teman-teman ingin berkunjung ke pantai Tlangoh mudah saja, bisa menggunakan Google Maps untuk cek lokasi pantai. Selain itu sudah ada beberapa Ulasan mengenai Pantai Tlangoh salah satunya di website PulauMadura.com bukan cuma membahas pantai Tlangoh tapi segala hal mengenai Madura yang ingin kamu ketahui bisa ditemukan di sana, ulasan lengkap dan sering menjadi bahan rujukan para wisatawan saat berkunjung ke Madura.
5 komentar
pantainya bagus dan bersih ya..Kalo orang luar madura kesana kena pungutan liar nggak mbak...
BalasHapusBagus banget, Mba pantainya. Engga mba, sama saja kok. :)
HapusWaaah pasirnya putih ya mbaaa. Tipe pantai yg enak untuk mandi2 dan main air. Ini anak2ku pasti suka. Mereka sampe skr baru sekali ke pantai, itupun ga bisa berenang, Krn tipe pantai yg ombaknya besar. Sesekali nanti, kalo pandemi udh selesai, aku mau ajakin ke daerah pantai biar seneng :D. Baguus pantai tlangoh ini. Mudah2an bisa kesana juga
BalasHapusIya, Mba. Pantainya cocok banget buat liburan sekeluarga. Kapan-kapan bisa coba ke Madura Mba, hehee.
Hapuswow pantai selalu suak kalau saat pagi dan sore hari saat matahari agk terik
BalasHapusJangan lupa berkomentar ya, tinggalkan alamat blognya biar bisa balik berkunjung.
Terima Kasih.