Teman, sadar nggak kalau cuaca akhir-akhir ini mudah sekali berubah-ubah. Ya, yang tadinya panas terang sampai rasanya nggak tahan tiba-tiba nggak berapa lama awan mendung datang dan hujan pun turun bahkan nggak jarang diikuti dengan datangnya angin. Kayak nggak bisa diprediksi apakah hari ini akan terang benderang atau turun hujan.
Sebagai ibu rumah tangga yang sehari-hari berada di rumah, perubahan cuaca yang cukup extrim seperti sekarang membuat saya suka khawatir. Khawatirnya bermacam-macam mulai dari anak yang tadinya sehat tiba-tiba jatuh sakit, sampai bingung mau menjemur cucian dimana lagi kalau sepanjang hari cuacanya mendung.
Mungkin dampak yang saya rasakan nggak sebanding sulitnya dengan teman-teman yang banyak berkegiatan di luar rumah. Sebagai salah satu penduduk bumi yang memegang peran untuk menjaga bumi tentunya kita nggak boleh berdiam diri dengan keadaan lingkungan sekitar, banyak yang bisa kita lakukan untuk menjaga lingkungan sekitar.
Teman, pernah dengar tentang emisi karbon? Jadi, emisi karbon memiliki dampak pada lingkungan. Sejak Revolusi Industri pertama, manusia telah menghasilkan lebih dari 2.000 gigaton emisi karbon dioksida di atmosfer dan membentuk selubung seperti rumah kaca yang menahan panas keluar dari bumi.
Fenomena efek rumah kaca ini menjadi penyebab pemanasan global. Jika tidak ada perubahan serius dalam mengatasi akibat pemanasan global, maka intensitas gelombang panas, meningkatnya permukaan air laut, pencemaran udara, dan dampak perubahan iklim lainnya akan semakin membahayakan.
Mengenal Emisi Karbon dan Dampaknya Bagi Lingkungan
Carbon emissions atau emisi karbon merupakan proses karbon dioksida ke atmosfer yang terjadi secara alami maupun dipicu aktivitas manusia, seperti deforestasi, konsumsi listrik, hingga kegiatan industri manufaktur. Dalam hal ini, emisi karbon merujuk pada pembakaran segala senyawa yang mengandung karbon, seperti CO2, kayu, hingga bahan bakar hidrokarbon.
Saat ini, jumlah jejak karbon di atmosfer sudah mencapai level yang tidak mungkin untuk diserap secara alami. Oleh karenanya, negara-negara di dunia bersatu membuat skenario menekan emisi karbon dan mencapai net zero emission pada 2050. Sebagai penduudk bumi sudah seharusnya kita tahu apa saja dampak dari emisi karbon ini.
Dampak Emisi Karbon Terhadap Lingkungan
Berikut beberapa dampak carbon footprint terhadap lingkungan, kesehatan, dan ekonomi:
1. Dampak Terhadap Lingkungan
Secara umum, emisi gas rumah kaca menjadi penyebab global warming dan memicu perubahan iklim. Konsekuensinya adalah menimbulkan anomali cuaca/cuaca ekstrem, meningkatnya suhu bumi, mencairnya es di kutub, meningkatnya permukaan laut, serta meningkatkan risiko kebakaran hutan dan hujan lebat.
2. Dampak Terhadap Kesehatan
Perubahan iklim memicu munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bakteri, virus, dan parasit. Sebab, mikroorganisme tersebut tumbuh subur akibat meningkatnya suhu bumi. Selain itu, polusi udara dan cuaca ekstrem, seperti kemarau panjang, hujan kencang, atau gelombang panas juga berdampak pada kesehatan manusia.
3. Dampak Terhadap Ekonomi
Anomali cuaca berdampak pada kegiatan ekonomi masyarakat, seperti pertanian, pariwisata, hingga kelautan. Cuaca ekstrem juga memengaruhi kerusakan infrastruktur, seperti jalan, jembatan, hingga tiang listrik. Pemanasan global yang memicu berbagai bencana secara tidak langsung juga berdampak terhadap ekonomi.
Cara Mengurangi Emisi Karbon
Selain menjadi tugas negara, kita sebagai individu juga bisa memangkas jumlah emisi gas rumah kaca untuk menghambat perubahan iklim. Berikut lima caranya:
1. Menanam Pohon
Deforestasi adalah salah satu penyebab utama emisi karbon. Padahal, pohon bisa menyerap dan menyimpan karbon secara alami. Untuk itu, menanam pohon merupakan cara termurah untuk meredam emisi karbon.
2. Efisiensi Energi di Rumah
Kita bisa memilih penyedia listrik yang menggunakan energi bersih atau memasang panel surya sebagai sumber listrik. Selain itu, kita juga bisa memilih perlengkapan rumah yang lebih ramah lingkungan, contohnya lampu LED.
3. Energi Bersih
Saat ini, sebagian besar aktivitas manusia masih menggunakan bahan bakar fosil. Untuk itu, selain mengurangi konsumsi energi, transisi ke energi bersih juga bisa menekan emisi karbon.
4. Efisien dalam menggunakan transportasi
Meski tidak semua orang bisa meninggalkan kendaraan dengan bahan bakar fosil, mengurangi berkendara dan beralih ke transportasi umum, bersepeda, atau berjalan kaki bisa menurunkan jumlah emisi karbon. Penggunaan pesawat terbang juga merupakan salah satu moda transportasi yang paling banyak menghasilkan emisi karbon.
Fakta Permasalahan Lingkungan Hidup di Indonesia
Permasalahan lingkungan hidup memang sering menjadi masalah utama yang sering terjadi. Teman-teman, ternyata permasalahan tentang lingkungan hidup ini banyak sekali dan cukup rumit. Kebanyakan dari permasalahan ini terkadang belum memiliki solusi untuk mengatasinya. Sehingga menyebabkan kerusakan-kerusakan alam dan lingkungan terus saja terjadi.
Kerusakan Hutan
Kerusakan hutan merupakan masalah yang cukup besar terlebih negara dikenal sebagai negara yang kaya dengan hutan sedangkan faktanya kerusakan hutan sangat marak terjadi. Mulai dari penebangan liar, penggundulan hutan, hingga baru-baru ini terjadi yaitu pembakaran hutan menjadi penyebab dari kerusakan hutan yang ada. Tentu saja jika hal ini dibiarkan terus menerus, akan menyebabkan berkurangnya kawasan hutan di Indonesia yang berakibat pada ketidakstabilan ekosistem.
Banjir
Kalau teman-teman berpikir bajir hanya terjadi saat musim hujan saja, faktanya itu salah. Banjir bisa terjadi di saat musim kemarau sekalipun hal ini dikarenakan perkembangan wilayah Indonesia yang menyebabkan sistem pembuangan air yang salah dan tidak adanya penjagaan pada daerah aliran sungai.
Untuk mengatasi ini, pentingnya peran pemerintah yang mengelola pembuangan air agar tak menjadi masalah di kemudian harinya. Selain itu, peran aktif dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan sangat dibutuhkan.
Pencemaran Sungai
Banjir merupakan salah satu dampak akibat adanya pencemaran sungai dan pencemaran sungai merupakan salah satu bentuk dari pencemaran air yang membuat sungai menjadi terkontaminasi dan kehilangan fungsinya. Pencemaran bisa terjadi karena kurangnya rasa tanggung jawab dari manusia dengan membuang berbagai bentuk limbah ke dalam sungai dan mengakibatkan kondisi sungai terus mengalami penurunan.
Apa saja penyebab pencemaran sungai? Wah, beragam sekali mulai dari limbah air panas, limbah industri, tumpahan bahan bakar sampai limbah rumah tangga. Lagi-lagi terbukti kan kalau dari rumah saja kita bisa #BersamaBerdayaBergerak menjaga kelestarian lingkungan sekitar.
Bentuk Kepedulian pada Lingkungan Hidup Mulai dari Lingkungan Sekitar
Kepedulian kita pada lingkungan hidup nggak harus dimulai dengan melakukan sesuatu yang besar dan melibatkan banyak orang. Kita bisa lakukan mulai dari lingkungan sekitar, mulai dari rumah yang kita tempati #UntukmuBumiku team up for impact, seperti :
1. Tidak Membuang Sampah Sembarangan
Sampah masih menjadi permasalahan besar yang dihadapi oleh Indonesia. Terlebih masih banyak masyarakat Indonesia yang belum membuang sampah secara tertib di tempatnya. Mungkin pernah melihat masyarakat yang tinggal di bantaran sungai membuang sampah sembarangan ke aliran sungai.
Atau mungkin salah satu dari kita tinggal di dekat aliran sungai? Hal ini kemudian mengakibatkan air sungai menjadi tercemar, aliran sungai pun menjadi terhambat dan berpotensi mengakibatkan banjir di wilayah tersebut. Selain itu, lingkungan juga menjadi tidak sehat karena banyak sampah yang mengapung di pinggir sungai.
2. Tidak Membakar Sampah
Pernah mendapati tetangga sekitar rumah yang membakar sampah? Padahal sebenarnya aktivitas membakar sampah sangat tidak disarankan, loh. Membakar sampah bisa melepaskan gas-gas yang menyebabkan kerusakan ozon. Sedangkan ozon berfungsi mengatur jumlah atau porsi sinar ultraviolet yang masuk ke permukaan Bumi.
Lapisan ozon juga berfungsi untuk melindungi Bumi agar sinar ultraviolet tersebut tidak langsung mengenai permukaan Bumi, menyerap sinar ultraviolet, menjaga suhu di Bumi agar tetap stabil, melindungi permukaan Bumi dari benda- benda langit yang jatuh. Nah, bisa jadi cuaca panas yang kita alami saat ini diakibatkan karena lapisan ozon yang mulai menipis.
3. Menghemat Energi
Melakukan penghematan energi, bagaimana melakukannya? Seperti mematikan penggunaan lampu di siang hari atau sedang tidak dipakai. Penghematan energi juga bisa dilakukan dengan menghemat BBM dengan meminimalisir penggunaan kendaraan bermotor. Bila hendak pergi ke tempat yang relatif dekat, gunakan sepeda atau berjalan kaki agar emisi dari kendaraan tidak mencemari udara. Mudah bukan?
Kesimpulannya adalah untuk mengambil peran dalam rangka manja kelestarian lingkungan hidup bukan suatu yang sulit dilakukan. Ada banyak hal sederhana yang bisa dilakukan mulai dari lingkungan sekitar kita. Asal mau memulai dan bergerak bersama demi lingkungan yang terjaga. Kalau #BersamaBergerakBerdaya versi kalian apa nih? Boleh dong tulis di kolom komentar ya!