Salah satu kebaikan yang tidak ternilai harganya adalah saat kita bisa membantu menyelamatkan nyawa orang melalui sekantong darah yang kita sumbangkan. Semakin majunya zaman dan banyaknya informasi membuat banyak orang mulai paham betapa pentingnya menjadi pendonor darah.
Orang-orang dengan sukacita mendonorkan daranya setiap tiga bulan sekali, hal ini bertujuan supaya stok darah yang dibutuhkan bisa tercukupi. Dari mulai diadakan kegiatan sosial donor darah hingga datang secara rutin ke PMI (Palang Merah Indonesia) untuk melakukan donor darah secara rutin.
Namun, dengan semua usaha yang telah dilakukan menurut data dari PMI menunjukkan bahwa baru 85% saja kebutuhan darah nasional yang bisa terpenuhi. Hal tersebut mengakibatkan para penerima darah masih kesulitan untuk mendapatkan donor darah. Sehingga aksi donor darah melalui carah “Jemput Bola” pun dilakukan demi tercukupinya kebutuhan darah.
Jemput Bola Melalui Mesin Pencari Darah
Memiliki 270 juta jumlah penduduk, membuat Indonesia menjadi negara yang membutuhkan kantong darah yang bisa dibilang tidak sedikit. Dari jumlah penduduk atau sekitar 5,4 juta kantong darah setiap tahun, idealnya kita membutuhkan ketersediaan kantong darah sebanyak 2% menurut data standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Faktanya, tingkat kecukupan kantong darang di Indonesia belum terpenuhi. Masih banyak calon penerima darah yang kesulitan untuk menerima darah. Banyak keluarga penerima darah yang harus rela mengantri bahkan pulang dengan “Tangan Kosong”. Oleh karena itu, diperlukan solusi untuk bisa memenuhi kebutuhan kantong darah di Indonesia yang cukup tinggi.
Program donor darah rutin dari Palang Merah Indonesia (PMI) dirasa belum cukup untuk menjawab permasalahan ini. Diperlukan program jemput bola yang bisa menghubungkan para penerima darah dengan para pendonor secara langsung sehingga kebutuhan darah bisa dipenuhi sesegera mungkin.
Melihat fakta tersebut membuat Ahyar Muawwal menggagas kegiatan donor darah dan aksi jemput bola supaya masyarakat yang membutuhkan kantung darah bisa mendapatkannya segera. Berangkat dari pengalaman pribadinya , ia pernah kesulitan mendapatkan donor darah bagi temannya yang sedang sakit.
Meski sudah datang langsung ke PMI serta melakukan broadcast melalui Whatsapp dan sosial media, hasilnya tetap nihil. Dari pengalaman tersebut, ia bersama teman-temannya tergerak menciptakan aplikasi Darah Kita yang menjadi platform penghubung antara orang-orang yang membutuhkan darah dengan calon pendonor.
Aplikasi Darah Kita diciptakan dengan harapan tidak ada lagi orang-orang yang meninggal karena tidak mendapatkan donor darah. Dengan aplikasi ini calon pendonor darah dengan orang yang membutuhkan bantuan darah, dapat melakukan pencarian donor darah berdasarkan wilayah, dengan bantuan fitur chatting untuk berinteraksi dengan donor secara langsung.
Aplikasi Darah Kita bisa digunakan oleh pasien, keluarga, kerabat atau teman pasien yang membutuhkan darah untuk mencari calon pendonor berdasarkan golongan darah dan kota tempat tinggal terdekat di daerah Sulawesi Selatan. Aplikasi ini sangat berguna terutama dalam keadaan darurat melalui fitur utamanya, broadcast.
Sebanyak 5600 pengguna di Sulawesi Selatan dengan total broadcasting urgency kebutuhan darah mencapai 50-100 broadcast per hari berhasil ditemukan melalui mesin pencari kantong darah. Tidak berhenti disitu saja, Ahyar dan tim secara aktif menjalin kerja sama dengan PMI Kota Palopo, PMI Kota Makasar, dan sejumlah komunitas darah
Hal tersebut dilakukan untuk menyosialisasikan aksi donor darah serta memanfaatkan layanan yang disediakan oleh aplikasi Darah Kita. Selang beberapa tahun berkolaborasi dan bekerja sama dengan PMI, Ahyar dan tim mengikuti program inkubasi Grab. Melalui program ini, sejumlah bantuan dana dari CSR Grab berhasil didapatkan oleh Darah Kita.
Dana tersebut digunakan untuk melanjutkan kegiatan sosial dan melakukan ekspansi ke 24 Kabupaten dan Kota di Sulawesi Selatan. Meskipun saat ini aplikasi tersebut hanya tersedia untuk pengguna di Sulawesi Selatan, inovasi yang Ahwal bawa bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lainnya.
Selain memudahkan orang-orang yang memerlukan darah untuk mendapatkan darah sesuai golongan darah dan tempat tinggal melalui aplikasi. Aplikasi Darah Kita juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai manfaat donor darah dan mengajak untuk saling menolong dengan mendonorkan darah.
Aplikasi Darah Kita Terima Penghargaan Satu Indonesia Award
Melalui pelaksanaan 13th Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards di tahun 2022, Astra kembali memberikan apresiasi kepada generasi muda yang tidak kenal lelah memberi manfaat bagi tanah air. Setelah melewati enam bulan masa penjaringan, terpilihlah kedua belas orang finalis 13th SATU Indonesia Awards 2022.
Salah satunya di bidang teknologi, penyambung Donor Darah via Daring, Ahyar Muawwal dari Sulawesi Selatan. Harapannya, dengan kemunculan ‘mesin pencari kantong darah’ ini kesadaran masyarakat akan manfaat dan pentingnya mendonorkan darah bisa semakin meningkat.
Aplikasi ini memang belum bisa diakses di seluruh Indonesia dan masih difokuskan untuk memaksimalkan penggunaannya di satu provinsi saja. Namun ke depannya akan direplikasi ke provinsi lain sehingga semakin banyak orang yang sadar pentingnya integrasi teknologi serta kerja sama antar pihak untuk bisa segera memenuhi kebutuhan darah di Indonesia.