Peduli Gizi Buruk Anak, Idho Dirikan Indonesia Food Bank
Gizi buruk masih menjadi salah satu masalah besar di Indonesia. Gizi buruk bisa terjadi pada anak karena tubuh anak tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan melalui makanan. Ada banyak orang tua diluaran sana yang sudah tidak lagi sempat memikirkan bagaimana cara agar kebutuhan nutrisi anaknya tercukupi.
Jangankan memikirkan nutrisi anak, hari ini bisa makan saja sudah sangat bersyukur. Ya, kemiskinan menjadi penyebab utama banyak anak di Indonesia mengalami gizi buruk, kesehatan tubuh dan kecerdasannya pun ikut menurun. Kalau dibiarkan begini terus, maka jangan kaget jika sumber daya manusia (SDM) di Indonesia terus melemah.
Kondisi prihatin inilah menjadi fokus Idho Meilano Kurniawan Putra yang berhasil menyalurkan bantuan untuk anak-anak yang kekurangan gizi. Dia membentuk komunitas dan mencari sponsor untuk mendistribusikan nutrisi dan susu. Perusahaan dan individu yang bersimpati memberikan donasi untuk menolong ribuan anak yang menderita gizi buruk.
Nutrisi untuk Anak Penyandang Gizi Buruk
Berawal dari pengalamannya yang pernah menjadi relawan food bank di Kanada, Idho Meilano tergerak untuk melakukan hal yang sama di negeri sendiri. Sepulangnya dari Kanada, dia dihadapkan dengan kondisi kekurangan pangan yang banyak terjadi pada anak dan keluarga di Indonesia.
Sehingga dia pun berinisiatif untuk mendirikan komunitas Indonesia Food Bank (IFB) yang berfokus pada anak-anak dengan status gizi buruk. Cara kerjanya dengan mengumpulkan makanan layak makan dari berbagai pihak dan menyalurkannya ke orang yang membutuhkan.
Indonesia Food Bank mengumpulkan data dan informasi mengenai anak gizi buruk di suatu daerah. Setelah itu, tim Indonesia Food Bank bersama ahli gizi akan menyambangi kediaman anak tersebut dan melakukan pendampingan bagi orang tua untuk memperbaiki status gizi anak, semua dilakukan secara berkelanjutan.
Salah satu anak yang pernah dipantau langsung oleh Indonesia Food Bank adalah Yusrina Ainiah Putri usia 3 tahun, anak penyandang status gizi buruk yang berat badannya hanya 7 kilogram saja. Bahkan untuk menopang berat badannya sendiri saja tidak mampu, apalagi digunakan untuk berjalan dan berlari layaknya anak normal pada usianya.
Orangtua Yusrina sendiri bukan berasal dari kalangan berada. Ayah Yusrina hanya bekerja sebagai penjual pulsa, aksesoris, dan kartu telepon seluler. Bahkan mirisnya lagi, Ibu Yusrina tidak tahu berapa penghasilan suaminya alias tidak tentu. Bisa dilihat kalau kemiskinan memang menjadi salah satu penyebab utama gizi buruk.
Dari IFB, Yusrina mendapatkan bantuan makanan seperti biskuit dan susu secara rutin. Kondisinya terus dipantau setiap minggu sampai berat badannya berhasil naik ke angka 11 kilogram. Tubuh Yusrina pun mulai kuat dan bisa kembali berjalan maupun berlari seperti anak-anak normal lainnya.
Anggota Indonesia Food Bank berkeliling setiap hari Minggu untuk mengunjungi anak-anak yang kekurangan gizi. Idho menggerakkan generasi muda untuk peduli terhadap gizi buruk dengan membentuk IFB pada 21 Februari 2016. Jumlah anggota IFB sekitar 500 orang, di Banten, jumlah anggota IFB sekitar 250 orang. Mereka tersebar di Cilegon, Serang, Pandeglang, Tangerang, dan Lebak.
Tidak hanya anak gizi buruk, Indonesia Food Bank juga menyalurkan makanan untuk lansia yang tinggal sendirian, dan masyarakat tidak sejahtera. Puluhan ribu orang telah menjadi penerima manfaat dari kegiatan Indonesia Food Bank ini. Termasuk juga relawan yang secara berkelanjutan menjadi donatur tetap dalam gerakan ini.
Terkadang karena kesulitan jarak dan waktu untuk mendonasikan makanan, banyak donatur yang memberikan uang. Akan tetapi, Indonesia Food Bank akan menggunakan uang itu untuk pembelian bahan makanan untuk disalurkan kembali. Idho mengatakan bahwa sekalipun donatur memberi dalam bentuk uang, bentuk donasi yang diterima oleh penerima manfaat dari gerakan ini selalu berbentuk pangan.
Idho percaya bahwa untuk mencapai tujuan yang lebih besar dalam menangani masalah pangan dan gizi, kolaborasi dengan berbagai pihak sangatlah penting. Bekerja sama dengan organisasi lain, pemerintah, dan masyarakat luas adalah kunci untuk menciptakan perubahan yang nyata.
Dengan sinergi yang baik, gerakan ini bisa lebih luas menjangkau anak-anak yang membutuhkan dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pemenuhan gizi. Melalui Indonesia Food Bank, Idho berharap masa depan pangan dan gizi di Indonesia bisa menjadi lebih baik.
Sukses Terima Penghargaan Satu Indonesia Award
Berkat inisiatif ini, Idho pernah mendapatkan penghargaan Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Award 2018 kategori kesehatan pada tahun 2018 oleh PT Astra International Tbk. Idho menjadi salah satu dari ratusan pemuda yang menginspirasi dan memberikan dampak positif ke masyarakat.
Semoga kedepannya Indonesia Food Bank terus melangkah maju dengan komitmen untuk memerangi kelaparan dan gizi buruk di Indonesia, memberikan harapan kepada ribuan anak-anak untuk hidup lebih sehat dan berdaya di masa depan. Semoga komunitas ini bisa menginspirasi banyak masyarakat untuk peduli pada gizi buruk di Indonesia.
0 komentar
Jangan lupa berkomentar ya, tinggalkan alamat blognya biar bisa balik berkunjung.
Terima Kasih.